Tuesday, November 25, 2014

Database, Sistem Informasi Manajemen & Sistem Penunjang Keputusan

I.                    DATABASE

A.      Perkembangan

1960
Sistem pemrosesan berkas
DBMS
Layanan informasi secara online berbasis  manajemen teks
1970
Penerapan sistem pakar pada suatu sistem pendukung  pengambilan keputusan
Basis data berorientasi objek
198
Sistem hyperteks, yang memungkinkan untuk melihat basis data secara acak menurut suatu kunci (seperti yang diterapkan di internet).
1990
Sistem basis data cerdas
Sistem basis multimedia cerdas
2011   
Penerapan strategi platform aplikasi awan
Pengendalian dan pengelolaan rangkaian database heterogen secara otomatis
Perampingan proses pengembangan aplikasi
2012-2013
Penerapan arsitektur multitenant di atas database platform
Menghemat waktu dengan ketersediaan arsitektur
Pengelolaan penyimpanan lebih maksimal
Kualitas dan performa aplikasi yang lebih tinggi
Penyederhanaan konsolidasi database lewat pengelolaan ratusan database sebagai suatu kesatuan


B.      Konsep

Data berasal dari bahasa latin yaitu datum, yang berarti item informasi. jika lebih dari satu datum (jamak) maka disebut dengan data. jadi dapat disimpulkan data adalah bentuk jamak dari datum.

Database (Basis Data) merupakan kumpulan dari suatu data yang tersimpan dan saling berhubungan satu sama lain tersimpan dalam suatu komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

Suatu data didefinisikan sebagai kumpulan data yang disatukan didalam suatu organisasi.Organisasi tersebut data dikatakan sebagai company, bank sekolah - sekolah, universitas - universitas dan lain - lain. Maksudnya database digunakan untuk menyimpan semua data yang diinginkan pada suatu lokasi tertentu.sehingga suatu data dalam organisasi tersebut dapat dieleminasi.


C.      Struktur

-          Struktur Database Hierarkis
Struktur Database Hierarkis (Hierarchical Database Structure), yaitu struktur kelompok data, subkelompok data dan subkelompok yang lebih kecil lagi menyerupai cabang-cabang pohon. Seperti cabang-cabang pohon, untuk pindah dari suatu catatan di suatu cabang kesuatu catatan di cabang lain, sistem manajemen database harus kembali ketempat asal percabangan itu. Struktur hierarkis memanfaatkan sumber daya computer secara efisien saat sebagian besar catatan dalam database akan digunakan dalam aplikasi.

-          Struktur Database Jaringan
Struktur database jaringan (network database structure) memungkinkan satu catatan tertentu menunjuk pada catatan lain dalam database. Subkomite Database Task Group CODASYL mengeluarkan spesifikasi struktur database jaringan pada Tahun 1971. Jaringan memecahkan masalah keharusan untuk kembali ke tempat asal percabangan database. Secara konseptual, tiap catatan dalam database dapat memiliki penunjuk ke tiap catatan lain di dalam database.

-          Struktur Database Relational
Struktur sistem manajemen relational merupakan sistem yang menyerupai tabel-tabel, dan merupakan format yang dapat dipahami secara cepat oleh manajer dan/atau staf professional.

D.     Kelebihan & Kekurangan
      Kelebihan database : 
      1. Terkontrolnya kerangkapan data dan inkonsistensi
      2. Terpeliharanya keselarasan data
      3. Data dapat dipakai secara bersama-sama
      4. Memudahkan penerapan standarisasi
      5. Memudahkan penerapan batasan-batasan pengamanan.
      6. Terpeliharanya intergritas data
      7. Terpeliharanya keseimbangan atas perbedaan kebutuhan data dari setiap aplikasi
      8. Program / data independent

  
   Kekurangan database :
      1. Mahal dalam implementasinya
      2. Rumit/komplek
      3. Penanganan proses recovery & backup sulit
      4. Kerusakan pada sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait  

E.      Peran Database & DBMS dalam pemecahan masalah
Penyimpanan data dalam bentuk DBMS mempunyai banyak manfaat dan kelebihan dibandingkan dengan penyimpanan dalam bentuk flat file atau spreadsheet, diantaranya :
1. Performa yang dapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat jauh berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat file. Disamping memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan media penyimpanan dan memori
2. Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi sering terjadi dalam flat file. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.
3. Independensi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.
4. Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang diakses secara bersama-sama akan lebiih terjamin dari pada data disimpan dalam bentuk file atau worksheet yang tersebar.
5. Keamanan. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam pemberian hak akses kepada pengguna.

F.       Contoh Pemrosesan data dalam pemecahan masalah

Database digunakan oleh divisi Human Resources dalam suatu perusahaan untuk mengumpulkan data karyawannya. Apabila salah satu datanya dibutuhkan maka akan lebih mudah untuk menemukannya.







II.                  SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

A.      Konsep SI Organisasional

Sistem informasi Manajemen (SIM) adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

Pada dasarnya konsep sistem organisasional ini memiliki hubungan antara sistem dan organisasi. Bagaimana sistem tersebut dapat bisa terorganisasi dengan baik. Sistem itu sendiri adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan soft ware komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggungjawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi. Proses yang harus diikuti dalam pengembangan suatu sistem yang baik disebut Sistem Analysis and Design (SA&D). Proses SA&D ini didasarkan pada pendekatan sistem untuk mengatasi suatu masalah yang disebabkan oleh beberapa prinsip dasar berikut ini :

•Seorang manajer harus tahu apa yang dilakukan oleh suatu sistem sebelum membuat spesifikasi bagaimana suatu sistem bekerja.
•Memilih cakupan yang tepat atas keadaan yang dianalisa akan berpengaruh terhadap masalah apa yang bisa diatasi dan yang tidak.
•Suatu masalah (atau sistem) sebenarnya terdiri dari beberapa masalah, sehingga strategi yang tepat adalah mengurutkan masalah yang besar ke masalah yang kecil.
•Pemecahan suatu masalah antara satu bagian dengan bagian lain. mungkin sekali berbeda, sehingga pemecahan alternatif yang menunjukan perspektif yang berbeda hendaknya dibuat dan diperbandingkan sebelum hasil akhir dipilih.
•Masalah dan pemahamannya berubah ketika dilakukan analisa, sehingga seorang manajer harus mengambil pendekatan bertahap terhadap pemecahan masalah. Hal ini memungkinkan komitmen yang terus bertambah terhadap pemecahan masalah tertentu, dimana keputusannya adalah berlanjut atau tidak ke tahap berikutnya.

B.      Peranan SIM dalam pemecahan masalah

Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi . sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.

Peran sistem informasi manajemen untuk mencapai keunggulan strategis dapat dicontohkan pada suatu perusahaan yang memutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti alat  penghubung browser web) sehingga memungkinkan berbagi informasi dengan  para sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannnya. Basis data yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui browser web mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis.

Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis. Strategi persaingan yang diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan keunggulan organisasi, dengan memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan  proses. Keunggulan kompetitif akan membawa organisasi pada kemampuan mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha. Strategi bisnis menjadi pusat yang mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi. Perubahan pada salah satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang. Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan sistem informasi dikembangkan melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan, analisa dan perancangan. Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan bisnis, maka pemisahan antara teknologi informasi dan strategi kompetitif perusahaan semakin tidak terlihat. Hal ini karena seluruh strategi kompetitif perusahaan harus memiliki teknologi informasi. Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya yang dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal. Strategi ini juga digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja  perusahaan karena para kompetitor memiliki sumberdaya teknologi yang sama dan memastikan bahwa aset teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik berupa peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu, strategi perusahaan berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah terjadinya kelebihan atau kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan informasi

III.                SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN            

A.      Maksud pembuatan keputusan
Sistem penunjang keputusan atau decision support systems (DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Atau dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.

Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa

B.      Konsep SPK
-          DSS dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang bersifat semi terstruktur ataupun tidak terstruktur.

-         Dalam proses pengolahannya, DSS mengkombinasikan penggunaan model-model/teknik-teknik analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari/interogasi informasi.

-              DSS dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan dengan mudah oleh orang yang tidak memiliki dasar kemampuan pengoperasian komputer yang tinggi.

-         DSS dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.

C.      Peranan SPK dalam pemecahan masalah

-          DSS memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi bagi pemakainya.

-     DSS membantu pengambil keputusan dalam penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah.

-          DSS dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.

-          DSS mampu menyajikan berbagai alternatif.

-          DSS dapat menyediakan bukti tambahan untuk memberikan pembenaran sehingga dapat memperkuat posisi pengambil keputusan.

-          Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur

-          Mendukung manajer dalam mengambil keputusan

-          Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan


Sumber :         
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan



Sunday, November 9, 2014

Keterkaitan Antara Kognisi Manusia & Arsitektur Komputer


Struktur kognisi manusia merupakan bagian atau komponen yang terstruktur dalam otak manusia yang memberi pengetahuan berdasarkan sistem, skema, adaptasi, asimilasi dan akomodasi yang membentuk suatu kematangan dan pengalaman otak dalam menjalankan kehidupan sosial bagi seorang manusia dan mempunyai struktur yang sangat kompleks.
Arsitektur komputer merupakan konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer, kompleks namun tidak sekompleks kognisi manusia. Arsitektur komputer ini merupakan rencana deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll. Beberapa contoh dari arsitektur komputer adalah arsitektur von Neumann, CISC, RISC.
              Keterkaitan diantara dua hal diatas ialah bahwa arsitektur komputer mengambil konsep dari struktur kognisi manusia. Struktur kognisi manusia diaplikasikan ke dalam arsitektur komputer Struktur kognisi manusia tentu lebih kompleks dibandingkan degan arsitektur computer.

Kelebihan dan kekurangan dari struktur kognisi yaitu :

Kelebihan :
Struktur kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas. Banyak memberi motivasi agar terjadi proses belajar. mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal.

Kekurangan :
Membutuhkan waktu yang cukup lama

Kelebihan dan kekurangan dari arsitektur komputer Mainframe yaitu :

Kelebihan:
1.                   Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu. 
2.                   Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user). 
3.                   Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan 
4.                   Menggunakan teknologi time sharring. 
5.                   Kecepatan kerja processornya hingga 1GOPS (Giga Operations Per Second)
Kekurangan:
1.                 Ukurannya besar sehingga diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya. 
2.                   Harganya sangat mahal. 
3.                   Interface dengan pengguna masih menggunakan teks. 
4.                   Kerjanya sangat lama.  
5.                   Membutuhkan daya listrik yang sangat besar.


Sumber :






Sunday, October 19, 2014

Pengertian Arsitektur Komputer & Struktur Kognisi Manusia

I.                    Pengertian Arsitektur Komputer

Dalam bidang teknik komputer, arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cacheRAMROMcakram keras, dll. Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah :
-          arsitektur von Neumann
-          CISC
-          RISC
-          blue Gene
Arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya. Tujuan seorang arsitek komputer adalah merancang sebuah sistem dengan kinerja yang tinggi dengan biaya yang layak, memenuhi persyaratan-persyaratan lainnya. “Arsitektur Komputer” memberikan berbagai atribut pada sistem komputer yang dibutuhkan oleh seorang perancang software sistem untuk mengembangkan suatu progaram. Model konseptual arsitektur komputer memeberikan informasi sebagai berikut :

-          Set instruksi
-          Format instruksi
-          Kode operasi
-          Jenis-jenis operand
-          Mode-mode pengalamatan operand
-          Register
-          Main memory space utilization (memory map)
-          Alokasi ruang I/O (I/O map)
-          Pengerjaan/penetapan interupsi dan prioritas
-          Pengerjaan kanal-kanal DMA dan prioritas
-          Teknik-teknik I/O yang digunakan berbagai perangkat
-          Format-format perintah pengontrol I/O
-          Format-format status pengontrol I/O
Arsitektur komputer ini paling tidak mengandung 3 sub-kategori:
-          Set instruksi (ISA)
-          Arsitektur mikro dari ISA
-          Sistem desain dari seluruh komponen dalam perangkat keras komputer ini.



II.                  Struktur Kognitif Manusia

Istilah “Cognitive” berasal dari kata cognition artinya adalah  pengertian, mengerti. Pengertian yang luasnya cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan (Neisser, 1976). Dalam pekembangan selanjutnya, kemudian istilah kognitif ini menjadi populer sebagai salah satu wilayah psikologi manusia / satu konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan, menyangka, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, pertimbangan, membayangkan, memperkirakan, berpikir dan keyakinan. Termasuk kejiwaan yang berpusat di otak ini juga berhubungan dengan konasi (kehendak) dan afeksi (perasaan) yang bertalian dengan rasa.  Menurut para ahli jiwa aliran kognitifis, tingkah laku seseorang itu senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi.

Perkembangan kognitif merupakan perkembangan fungsional yang lebih tinggi dari yang bersifat motorik. Perkembangan kognitif akan nampak adanya kegiatan-kegiatan yang bersifat kognitif (cognitive activity = activity of the mind). Pengalaman-pengalaman dalam perkembangan kognitif tersebut kemudian terbentuk menjadi berbagai konsep tentang benda, situasi, hubungan, dan sebagainya. Jadi kegiatan kognitif melibatkan lebih banyak pengfungsian system syaraf (otak).

Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek, yaitu 1) kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan syaraf; 2) pengalaman, yaitu hubungan timbal balik antara orgnisme dengan dunianya; 3) interaksi social, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya dengan lingkungan social, dan 4) ekullibrasi, yaitu adanya kemampuan atau system mengatur dalam diri organisme agar dia selalu mempau mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya.


Dapat disimpulkan bahwa struktur kognisi manusia merupakan keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian di alam sekitar atau dapat dikatakan merupakan mental framework yg dibangun seseorang dengan mengambil informasi dari lingkungan & menginterpretasikannya, mereorganisasikannya serta mentransformasikannya (Flavell, Miller & Miller, 1993).


Sumber :