Sunday, May 15, 2016

METODE TERAPI PSIKOANALISA

Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Sigmund Freud sendiri dilahirkan di Moravia pada tanggal 6 Mei 1856 dan meninggal di London pada tanggal 23 September 1939. Pada mulanya istilah psikoanalisis hanya dipergunakan dalam hubungan dengan Freud saja, sehingga "psikoanalisis" dan "psikoanalisis" Freud sama artinya. Bila beberapa pengikut Freud dikemudian hari menyimpang dari ajarannya dan menempuh jalan sendiri-sendiri, mereka juga meninggalkan istilah psikoanalisis dan memilih suatu nama baru untuk menunjukan ajaran mereka. Contoh yang terkenal adalah Carl Gustav Jung dan Alfred Adler, yang menciptakan nama "psikologi analitis" (bahasa Inggris:analitycal psychology) dan "psikologi individual" (bahasa Inggrisindividual psychology) bagi ajaran masing-masing.
Psikoanalisis memiliki tiga penerapan :
1.        suatu metoda penelitian dari pikiran.
2.      suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia.
3.      suatu metoda perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.
Dalam cakupan yang luas dari psikoanalisis ada setidaknya 20 orientasi teoretis yang mendasari teori tentang pemahaman aktivitas mental manusia dan perkembangan manusia. Berbagai pendekatan dalam perlakuan yang disebut "psikoanalitis" berbeda-beda sebagaimana berbagai teori yang juga beragam. Psikoanalisis Freudian, baik teori maupun terapi berdasarkan ide-ide Freud telah menjadi basis bagi terapi-terapi moderen dan menjadi salah satu aliran terbesar dalam psikologi.. Sebagai tambahan, istilah psikoanalisis juga merujuk pada metoda penelitian terhadap perkembangan anak.

Menurut freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yakni sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar (unconscious). Aliran psikoanalisis Freud merujuk pada suatu jenis perlakuan dimana orang yang dianalisis mengungkapkan pemikiran secara verbal, termasuk asosiasi bebas, khayalan, dan mimpi, yang menjadi sumber bagi seorang penganalisis merumuskan konflik tidak sadar yang menyebabkan gejala yang dirasakan dan permasalahan karakter pada pasien, kemudian menginterpretasikannya bagi pasien untuk menghasilkan pemahaman diri untuk pemecahan masalahnya.

Metode dasar psikoanalisis adalah interpretasi konflik bawah sadar pasien yang mengganggu kesehariannya, yaitu konflik yang menyebabkan gejala menyakitkan seperti fobia, kecemasan, depresi, dan kompulsi. Strachey (1936) menekankan bahwa mencari tahu bagaimana pasien mendistorsi persepsi tentang analis adalah cara untuk memahami apa yang mungkin telah dilupakan (baca juga makalah Freud "Repeating, Remembering, and Working Through"). Secara khusus, perasaan bermusuhan yang tidak sadar terhadap analis dapat ditemukan dalam reaksi negatif simbolik terhadap apa yang Robert Langs sebut sebagai "kerangka" dari terapi,yaitu berupa susunan yang mencakup waktu setiap sesi, pembayaran biaya, dan kebutuhan berbicara. Pada pasien yang melakukan kesalahan, lupa, atau menunjukkan keanehan lainnya mengenai waktu, biaya, dan berbicara, analis biasanya dapat menemukan berbagai "resistensi" yang tidak sadar terhadap aliran pikiran (kadang-kadang disebut asosiasi bebas).
Ketika pasien bersandar di sofa dan analis berada di luar pandangan, pasien cenderung mengingat lebih, mengalami lebih banyak perlawanan dan transferensi, dan mampu menata pikiran setelah pengembangan wawasan melalui penafsiran analis. Meskipun kehidupan fantasi dapat dipahami melalui pemeriksaan mimpi, fantasi masturbasi (lih. Marcus, I. dan Francis, J. (1975), Masturbation from Infancy to Senescence) juga penting. Analis tertarik pada bagaimana pasien bereaksi terhadap dan menghindari fantasi-fantasi tersebut (lih. Paul Gray (1994), The Ego and the Analysis of Defense). Berbagai kenangan dalam kehidupan awal umumnya terdistorsi. Freud menyebutnya sebagai "screen memory". 

Psikoanalisa merupakan salah satu pendekatan psikologi yang dianggap paling komprehensif dalam teori, metode dan teknik psikoterapi. Psikoanalisa pula yang mengetengahkan konsep ketidaksadaran saat dunia psikologi (aliran fungsionalisme dan strukturalisme; yang kemudian berkembang menjadi psikologi behavioristik dan gestalt) sedang berfokus meneliti aspek kesadaran manusia. Saat ilmu pengetahuan menekankan pada objektivitas dan metode ilmiah, Freud tampil dengan teori klinis yang dibangun melalui model studi kasus yang investigatif. Kedalaman teori psikoanalisa tak lepas dari latar belakang 83 tahun kehidupan dan 50 tahun kerja keras Freud dalam pengembangan teorinya. Teori Freud dikembangkan melalui pengalamannya sebagai dokter yang menangani histeria, perkenalannya dengan Charcot (ahli hipnosis) dan Breuer (rekan kerja Freud dalam menerapkan metode talking cure). Kisah kedekatan Freud dengan ibunya, ketakutan Freud terhadap kematian, kehidupan seksnya yang hambar serta derita Freud pada 33 kali operasi rahang melengkapi teori psikoanalisa Freud. Istilah dan teori Eros-thanatos, Oediphus complex, mimpi dan agresi serta berbagai istilah dalam mekanisme pembelaan ego menggambarkan konsep-konsep yang tidak jauh dari latar belakang kehidupan pribadi Freud. Satu fakta yang menarik yaitu bahwa Freud melakukan sendiri analisis terhadap dirinya setiap hari. Hal ini diberlakukan pula bagi calon psikoanalis, bahwa mereka haruslah menjalani terlebih dahulu terapi psikoanalisa di bawah supervisi psikoanalis senior. Psikoanalisa telah menyederhanakan struktur pribadi dengan membaginya menjadi komponen id, ego dan superego. Masing-masing dengan sifat dan perannya menentukan perilaku, kepribadian dan pola adaptasi dan interaksinya dengan dunia. Ketiganya merupakan komponen yang telah “menyempurnakan pribadi” seorang individu (teori perkembangan psikoseksual). Sehat dan terganggunya mental seseorang ditentukan sejak lima tahun pertama kehidupan seorang individu. Tentu saja banyak hal yang tidak bisa diingat, namun trauma dan keberhasilan individu pada tahap usia tersebut sebagian besar akan masuk dalam alam bawah sadarnya. Dengan demikian, untuk mengatasi gangguan kepribadian, perlu dilakukan pelacakan ke alam pengalaman tidak sadar untuk menemukan kembali “si anak kecil berusia 5 tahun”. Metode asosiasi bebas dan analisis mimpi merupakan dua contoh metode terapi Freud dalam psikoterapinya. 

Dalam teori psikoanalisa, kepribadian dipandang sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga unsur atau sistem yakni id, ego dan super ego.ketiga sistem kepribadian ini satu sama lain saling berkaitan serta membentuk suatu totalitas.
1. Id
Id/das es adalah sistem kepribadian yang paling dasar, yang didalamnya terdapat naluri-naluri bawaan. Untuk  dua sistem yang lainnya, id adalah sistem yang bertindak sebagai penyedia atau penyalur energi yang dibutuhkan oleh sistem-sistem terebut untuk operasi-operasi atau kegiatan-kegiatan yang dilakukannya. Dalam menjalankan fungsi dan operasinya, id bertujuan untuk menghindari keadaan tidak menyenangkan dan mencapai keadaan yang menyenangkan.
Untuk keperluan mencapai maksud dan tujuannya itu, id mempunyai perlengkapan berupa dua macam proses, proses yang pertama adalah tindakan-tindakan refleks, yaitu suatu bentuk tingkah laku atau tindakan yang mekanisme kerjanya otomatis dan segera, serta adanya pada individu merupakan bawaan. Proses yang kedua adalah proses primer. Yaitu suatu proses yang melibatkan sejumlah reaksi psikologis yang rumit. Dengan proses primer ini dimaksudkan bahwa id (dan organisme secara keseluruhan) berusaha mengurangi tegangan dengan cara membentuk bayangan dari objek yang bisa mengurangi teganan.
2. Ego
Ego adalah sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengarah individu kepada dunia objek tentang kenyataan, dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan.
Menurut Freud, ego tebentuk pada struktur kepribadian individu sebagai hasil kontak dengan dunia luar. Adapun proses yang dimiliki dan dijalankan ego adalah upaya memuaskan kebutuhan atau mengurangi tegangan oleh individu..
Ego dalam menjalankan fungsinya sebagai perantara dari tuntutan-tuntutan naluriah organisme di satu pihak dengan keadaan lingkungan dipihak lain. Jadi, fungsi yang paling dasar ego adalah sebagai pemelihara kelangsungan hidup individu.
3. Superego
Superego/das Uberich adalah sistem kepribadian yang berisikan nilai-nilai dan aturan-aturan yang sifatnya evaluatif (menyangkut baik-buruk).
Adapun fungsi utama dari superego adalah :
1.         Sebagai pengendali dorongan-dorongan atau impuls-impuls naluri id agar impuls-impuls teresbut disalurkan dalam cara atau bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat.
2.        Mengarahkan ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan moral dari pada dengan kenyataan.
3.       Mendorong individu kepada kesempurnaan.

PENERAPAN PSIKOANALISA DALAM PSIKOTERAPI
1. Penggunaan Asosiasi Bebas
Dengan menggunakan asosiasi bebas, pasien didorong untuk melepaskan seluruh refleksi kesadarannya, mengikuti pemikiran dan perasaannya secara spontan. Sehingga pengungkapan  hal-hal yang terlintas dalam pikiran pasien  tersebut  berjalan dengan lancar.
Asosiasi bebas bertumpu pada anggapan bahwa satu asosiasi mengarahkan pada hal-hal lain yang terdapat jauh dialam tak sadar. Asosiasi yang diucapkan oleh pasien ditafsirkan sebagai pengungkapan tersamar atau berkedok dari pemikiran atau perasaan yang direpres.
2. Analisis Mimpi
Freud memandang mimpi sebagai jalan utama menuju kea lam tak sadar karena dia melihat isi mimpi ditentukan oleh keinginan-keinginan yang direpres. Mimpi juga bisa ditafsirkan sebagai pemuasan simbolis dari keinginan-keinginan, dan isinya sebagian merefleksikan pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak awal.
3. Analisis Transferensi
Transferensi adalah fenomena saat pasien menggunakan mekanisme pertahanan ego, dimana impuls tak sadar dialihkan sasarannya dari objek satu ke objek lainnya.
Dalam fenomena transferensi, pasien akan mengalami neurosis transferensi, dimana neurosis transferensi ini membantu memperoleh pemahaman atas cara-cara pasien dalam mengamati, merasakan dan bereaksi terhadap figur orang-orang yang berarti pada awal kehidupannya.
4. Reedukasi
Reedukasi bukanlah suatu teknik terapi psikoanalisa, melainkan suatu upaya mendorong pasien agar memperoleh pemahaman baru atas kehidupan yang dijalaninya. Reedukasi ini dilakukan pada  tahap akhir dari terapi.

Sumber :
http://www.psychoshare.com/file-149/psikologi-kepribadian/sigmund-freud-teori-kepribadian-psikoanalisa.html




No comments:

Post a Comment