Secara terminologi, publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan. Ton kertapati menjelaskan dalam bukunya Dasar -Dasar Publisistik Dalam Perkembangannya Di Indonesia Menjadi Ilmu Komunikasi bahwa istilah publisistik berasal dari kata kerja bahasa latin publicare yang berarti mengumumkan. Dari penjelasan tersebut, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa istilah publikasi dapat diartikan pengumuman tentang suatu hal yang disiarkan lewat media elektronik dan atau diterbitkan di media cetak. Sedangkan dalam penelitian ini, maksud dari publikasi adalah pengumuman pada masyarakat luas melalui media yang dibatasi oleh media televisi. Yang dimaksud publisistik di sini adalah ilmu tentang publikasidan tentunya publikasi berarti aplikasi dari keilmuan tersebut. Ton Kertapati ,dalam bukunya ”Dasar-dasar publisistik dalam perkembangannya di Indonesia menjadi ilmu komunikasi”, menjelaskan bahwa istilah publisistik yang kita kenal pada waktu ini adalah berasal dari istilah bahasa Jerman yaitu PUBLIZIZTIK. Beliau menyatakan pernyataannya demikian: Kata kerja dalam bahasa latin ini kemudian melalui bahasa Jerman kuno PUBLICIRN menjadi PUBLIZIEREN yang juga berarti mengumumkan yaitu dalam bahasa Jerman modern. Dan akhirnya menjadi sebutan bagi ilmu PUBLIZISTIK yang diIndonesiakan menjadi PUBLISISTIK. Maka adalah cukup logik kalau Walter Hagemann menganggap inti dari ilmu publisistik adalahOffentlichen Aussage (pernyataan umum atau pengumuman).
Publikasi situs di masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan pamlet-pamlet, selebaran, baliho, kartu nama dan lain sebagainya tapi cara ini bisa dikatakan masih kurang efektif dan sangat terbatas. Cara yang biasanya dilakukan dan paling efektif dengan tak terbatas ruang atau waktu adalah publikasi langsung di internet melalui search engine-search engine (mesin pencari, spt : Y ahoo, Google, MSN, Search Indonesia, dsb). Publikasi seperti inilah yang dinamakan dengan publikasi online.
Cara publikasi di search engine ada yang gratis dan ada pula yang membayar. Yang gratis biasanya terbatas dan cukup lama untuk bisa masuk dan dikenali di search engine terkenal seperti Yahoo atau Google . Cara efektif publikasi adalah dengan membayar, walaupun harus sedikit mengeluarkan akan tetapi situs cepat masuk kesearch engine dan dikenal oleh pengunjung.
Sumber:
Cara publikasi di search engine ada yang gratis dan ada pula yang membayar. Yang gratis biasanya terbatas dan cukup lama untuk bisa masuk dan dikenali di search engine terkenal seperti Yahoo atau Google . Cara efektif publikasi adalah dengan membayar, walaupun harus sedikit mengeluarkan akan tetapi situs cepat masuk kesearch engine dan dikenal oleh pengunjung.
Sumber:
Etika Dalam Penelitian Dengan Menggunakan Bantuan Internet
Menurut Nazif (2003) etika ialah panduan berbuat bagi orang lain
di lingkungan organisasi, atau profesi atau cabang ilmu pengetahuan itu: (1)
semacam rambu-rambu-dalam hal ini menjadilah etika sebagai bagian awal
pengaturan- atau (2) sebagai yang ideal yang ingin dicapai-dalam hal ini
menjadi semacam yang ingin dituju sebagai suatu kemuliaan atau dambaan. Menurut
Bertens (1994:27). Etika
tidak jarang disebut juga “filsafat praktis”. “Praktis karena cabang ini
langsung berhubungan dengan perilaku manusia, dengan yang harus atau tidak
boleh dilakukan manusia. Prinsip
moral yang biasa mendasari kode berperilaku ialah tak mencederai, pertolongan,
mandiri, adil, berguna, setia, jujur dan hormat sesama. Etika dibagi menjadi
dua, yakni bagaimana melakukan pelaporan setiap aktifitas penelitian dan
bagaimana agar hasil penelitian itu dapat digunakan secara
bertanggungjawab.Pelanggaran etika memang bisa dikelompokkan karena hal itu
disesuaikan dengan masalah yang dilanggar. Plagiarisme merupakan pelanggaran
yang paling sering bisa dideteksi karena melakukan pengutipan yang hampir sama
dengan aslinya sehingga plagiarisme didefinisikan using
someone else’s ideas or phrasing and representing those ideas or phrasing as
our own, either on purpose or through carelessness, is serious offense. Pelanggaran dalam mengutip (plagiat) biasanya dibagi menjadi
(Wiradi, 1996: 41-45) .
1. Plagiat kata per kata (verbatim Plagiarism).Dibedakan lagi
menjadi dua:
- Penjiplakan
mutlak, yaitu suatu kutipan yang mengandung kata demi kata demikian juga
susunan kalimatnya persis sama dengan seperti apa yang tertulis di teks
sumber. Berarti mirip kutipan langsung namun tanpa tanda petik dan tanpa
sumber.
- Mirip
seperti penjiplakan mutlak, tapi satu dua kata asli diganti atau
dihilangkan atau ada satu dua kata sendiri yang dimasukan.
2. Patchwork Plagiat
Jiplakan dengan cara sekedar memindah-mindahkan kata-kata
aslinya ke sana ke mari. Sehingga mirip parafrase.
3. Plagiat “kata kunci” atau “frase-kunci”
Mirip dengan patchwork namun kata kunci saja dan/atau
frase-kunci.
4. Plagiat struktur gagasan/jalan pikiran
Merupakan jiplakan panjang, terdiri dari banyak rangkaian
kalimat, bahkan banyak alinea. Yang dijiplak struktur atau pola gagasan atau
pola argumentasi orang lain.
Sebenarnya pada saat siswa duduk di sekolah dasar terutama SLTP
telah diperkenalkan tentang bagaimana melakukan pengutipan gagasan/data yang
dimiliki oleh orang lain namun persoalannya adalah tidak ditekankan pentingnya
pengutipan itu untuk menghindari kebohongan dan merangsang untuk mencari
gagasan yang lain. Untuk lebih memahami ini, kata Newton, we can see far to the fore because us stand up at shoulder all
giant (kita
bisa melihat jauh kedepan karena kita berdiri pada pundak para raksasa). Jadi senantiasa harus menghormati apa yang telah dilakukan oleh
orang lain karena tanpa mereka kita akan bekerja lebih keras padahal dengan
saling membantu apa yang kita ingin capai lebih mudah terwujud.
Namun persoalannya, budaya menulis kita memang kurang
dikembangkan, ada saja guru/pendidik yang tidak mau berpayah-payah menekankan
menulis dalam praktek sekaligus memaksakan peserta didiknya untuk mempraktekkan
prosedur mengutip gagasan/data akibatnya prosedurnya hanya dihapalkan yang
tentu saja akan mudah hilang. Lihat saja mahasiswa dari tingkat awal akhir
(skripsi mahasiswa banyak yang kurang memahami ini) ada saja yang mengambil ide
yang bukan miliknya akibatnya kalau tidak awas, kita akan mengangap mahasiswa
itu cerdas. Kembali ke penelitian, Menurut Padmadinata (2004), ilmuwan
(seringkali juga peneliti) sebagai manusia memiliki kelemahan, antara lain ego,
ceroboh, berbuat salah, menyampaikan data yang salah atau menyembunyikan data,
mencuri data atau mengambil data peneliti lain, status dan dana riset dengan
mengirimkan proposal sehingga diperlukan pendidikan etika dengan strategi yang
ditawarkan oleh David Resnik dalam buku The
Ethics of Science, 1998 yang dikutip Nazif (2004), mempromosikan etika secara
informal sehingga ada yang sebagai teladan dan mentor menyiapkan contoh yang
baik dan menjelaskan bahwa pengetahuan etika dalam ilmu adalah upaya memperoleh
pengetahuan secara berangsur-angsur. Selain itu perlu mengandalkan instruksi
secara informal yang dibagi menjadi 2 yaknietika
sendiri dalam
mengset ruang kelas, membaca tentang etika dan menulisnya, dan mendiskusikan
kasus dan masalahnya dan etika penelitian untuk
membuat peka kepada siswa/mahasiswa agar pentingnya isu etika. Lalu membantu
siswa/mahasiswa belajar untuk memikirkan isu etika, memecahkan dilema etika,
membantu menolong menyediakan tambahan motivasi untuk kelakuan yang beretika
yang memperbolehkan siswa/mahasiswa untuk memahami kebenaran untuk standar
tingkah laku dalam ilmu pengetahuan. Ini jelas sekali di Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) dikenal. ……Di Indonesia sendiri, sekitar awal
tahun 1980-an, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pernah mengkampanyekan
suatu seruan
Sumber :
Game Online
Game online adalah game yang berbasis elektronik dan visual. Game online dimainkan dengan memanfaatkan media visual elektronik yang biasanya menyebabkan radiasi pada mata, sehingga mata pun lelah dan biasanya diiringi dengan sakit kepala.
Game online adalah game yang menyediakan server-server tertentu agar bisa dimainkan. Namun, game online berbeda dari game yang lain, game online tidak ada akhirnya dan game online dapat juga menghasilkan uang tambahan yaitu dengan menukarkan mata uang di game online dengan bentuk rupiah atau bisa juga dengan menjual karakter game online kepada orang lain. Bila sudah “dewa”, harganya bisa mencapai jutaan rupiah.
Game online adalah game yang menyediakan server-server tertentu agar bisa dimainkan. Namun, game online berbeda dari game yang lain, game online tidak ada akhirnya dan game online dapat juga menghasilkan uang tambahan yaitu dengan menukarkan mata uang di game online dengan bentuk rupiah atau bisa juga dengan menjual karakter game online kepada orang lain. Bila sudah “dewa”, harganya bisa mencapai jutaan rupiah.
Sumber :